Memahami Konsep Ketimpangan Sosial di Indonesia

Ketimpangan sosial merupakan sebuah fenomena yang terjadi ketika terdapat kesenjangan yang signifikan antara kelompok masyarakat tertentu. Menurut Profesor Suharto, ahli sosiologi dari Universitas Indonesia, "Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah ketimpangan sosial yang serius." Masalah ini terbentuk dari perbedaan yang besar, baik dalam akses terhadap pendidikan, pekerjaan, maupun kemampuan ekonomi. Laporan dari Bank Dunia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 10% masyarakat Indonesia terkaya mendapatkan penghasilan 7,3 kali lebih besar dibandingkan 40% masyarakat termiskin.

Ketimpangan ini tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga mencakup aspek lain seperti pendidikan dan kesehatan. Misalnya, jumlah anak-anak dari keluarga miskin yang mendapatkan pendidikan terbatas di bandingkan dengan mereka yang berasal dari keluarga berada. Demikian juga, layanan kesehatan yang kurang memadai di daerah tertentu dapat menimbulkan ketimpangan pada akses terhadap layanan kesehatan. Fenomena ini tentu saja berpotensi memperdalam jurang pemisah antara kelompok masyarakat yang berbeda.

Penjabaran Dampak Ketimpangan Sosial pada Struktur Sosial Indonesia

Ketimpangan sosial yang ada di Indonesia memberikan dampak yang signifikan terhadap struktur sosial di negara ini. Dampak pertama adalah terjadinya polarisasi sosial, di mana masyarakat terpecah menjadi dua kubu: kelompok kaya dan kelompok miskin. Polaritas ini sering kali menjadi pemicu konflik sosial yang berlarut-larut.

Selain itu, ketimpangan sosial juga memengaruhi mobilitas sosial. Dalam hal ini, mobilitas sosial masyarakat miskin menjadi terbatas. Menurut Dr. Anwar, peneliti sosial dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, "Ketimpangan yang terjadi dapat menghambat mobilitas sosial, sehingga memperkeruh masalah kemiskinan." Dengan kata lain, kemiskinan menjadi suatu siklus yang sulit untuk dipecahkan.

Terakhir, ketimpangan sosial juga berdampak pada ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Ketika masyarakat melihat adanya ketidakadilan dalam pembagian kekayaan dan akses terhadap layanan publik, rasa kepercayaan mereka terhadap pemerintah dapat menurun. Hal ini tentu saja tidak baik bagi stabilitas dan kemajuan suatu negara.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketimpangan sosial di Indonesia dapat merusak harmoni dalam masyarakat dan mendorong terjadinya konflik. Itu sebabnya, sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk berusaha mengurangi ketimpangan ini demi kemajuan Indonesia yang lebih baik dan adil.