Pengertian dan Karakteristik Masyarakat Pascamodern Indonesia
Masyarakat pascamodern didefinisikan sebagai tatanan yang menggantikan masyarakat modern pada abad ke-20. "Masyarakat pascamodern berusaha keluar dari kekangan logika dan rasionalitas modern," kata Wimar Witoelar, pakar komunikasi Indonesia. Karakteristik umumnya mencakup penolakan terhadap narasi besar atau ‘meta-narasi’ yang mencoba menjelaskan segala sesuatu. Dalam konteks Indonesia, masyarakat pascamodern ditandai dengan pluralisme budaya dan agama, serta peningkatan peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum, masyarakat pascamodern Indonesia menunjukkan fleksibilitas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pertukaran sosial dan budaya. "Masyarakat pascamodern lebih menghargai keberagaman dan keunikan individu dibandingkan masyarakat modern," terang Budiman Sudjatmiko, politisi dan penulis Indonesia. Sudjatmiko juga mencatat bahwa dalam masyarakat pascamodern, kebenaran tidak lagi absolut, melainkan relatif dan subyektif.
Selanjutnya, Analisis Struktur Sosial dalam Masyarakat Pascamodern Indonesia
Struktur sosial dalam masyarakat pascamodern Indonesia, menurut Sudjatmiko, ditandai oleh peningkatan mobilitas sosial dan penurunan pentingnya stratifikasi kelas. Lebih lanjut beliau mengungkapkan, "Individu tidak lagi terikat oleh ascribed status, tetapi memiliki kemungkinan lebih besar untuk meraih achieved status."
Peran teknologi juga penting dalam membentuk struktur sosial masyarakat pascamodern Indonesia. Teknologi telah memfasilitasi akses informasi dan komunikasi, meningkatkan kesadaran politik dan keterlibatan masyarakat. "Teknologi dan media sosial telah memudahkan individu untuk berpartisipasi dalam diskusi publik dan menyuarakan pendapat mereka," ujar Onno W. Purbo, pakar teknologi informasi Indonesia.
Namun, masyarakat pascamodern juga menyebabkan fragmentasi sosial dan peningkatan individualisme. Sudjatmiko menambahkan, "Konsekuensinya adalah masyarakat menjadi lebih terpisah dan terpencar, dengan individu yang semakin mementingkan diri sendiri." Tantangan utama bagi masyarakat pascamodern Indonesia, menurutnya, adalah cara mempertahankan solidaritas sosial dan kohesi dalam masyarakat yang semakin individualistis dan beragam.
Secara keseluruhan, struktur sosial masyarakat pascamodern Indonesia sejalan dengan karakteristik umum masyarakat pascamodern, yakni penekanan pada keunikan individu, penolakan terhadap narasi besar, dan peran penting teknologi. Meski demikian, tantangan-tantangan unik yang hadir dalam konteks Indonesia seperti pluralisme budaya dan agama, serta fragmentasi sosial, memerlukan pemahaman yang mendalam untuk menciptakan harmoni dan kemajuan berkelanjutan dalam masyarakat pascamodern Indonesia.